MAKALAH ILMU KALAM LENGKAP - PERBUATAN MANUSIA DAN KALAMULLAH berbagai Aliran Ilmu Kalam



TUGAS KELOMPOK
ILMU KALAM
“ PERBUATAN MANUSIA DAN KALAMULLAH “
GURU PEMBIMBING: Abdul Majid, S. Ag

OLEH:
INDAH DWI APRIANI
AZZABANIA
DEWI PUTRI NINGSIH
                            INDAH DWI SAPRINA
          MARIANA
KELOMPOK: III

MADRASAH ALIYAH NEGERI I (MAN I)
XII IAI
TAHUN AJARAN 2012/2013
PONTIANAK











KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb…
الحمد لله رب العالمين .والصلاة والسلام علىى اشراف الانبياء والمرسلين وعلى اله واصحابه اجمعين. اما بعد   
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat inayahNya lah makalah ilmu kalam kalam ini dapat di selesaikan. Makalah ini di susun untuk membantu parasiswa dalam mengikuti pelajaran ilmu kalam.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para siswa-siswi demi kesempurnaan makalah ini.
Terlepas dari kekurangan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi siswa-siswi yang membacanya dan menjadikan amal sholeh bagi penulis.
Amien, Ya Rabbal ’alamin ….
Wassalamu’alaikum Wr, Wb...


Pontianak, 29 Januari 2013


Penulis


BAB II
“ PERBUATAN MANUSIA DAN KALAMULLAH ”

A. Perbuatan Manusia                        
Masalah perbuatan manusia bermula dari pembahasan sederhana yang di lakukan oleh kelompok Jabariyah dan kelompok Qadariyah di lanjutkan dengan pembahasan yang lebih mendalam dari aliran mu’tazilah. Asy’ariyah dan Maturidiyah.
Awal masalah perbuatan manusia adalah keyakinan bahwa tuhan telah menciptakan alam semesta termasuk didalamnya yaitu manusia itu sendiri. Tuhan bersifat Maha Kuasa dan mempunyai kehendak yang bersifat mutlak.

1. Aliran jabariyah
perbedaan pandangan antara jabariyah ekstrim berpendapat bahwa segala perbuatan manusia bukian merupakan perbuatan yang timbul dari kemauan sendiri,tapi perbuatan yang dipaksa atas dirinya.
Jabariyah moderat mengatakan bahwa tuhan menciptakan perbuatan manusia, baik perbuatan jahat atau perbuatan baik. Tapi manusia mempunyai peranan di dalamnya.

2. Aliran Qadariyah
Aliran ini menyatakan bahwa segala tingkah laku manusia di lakukanatas kehendaknya sendiri.manusia mempunyai kewenangan untuk melakukan segala perbuatannya atas Aliran Qadariyah berpendapat bahwa tidak ada alasan yang dapat menyandarkan segala perbuatan manusia kepada perbuatan Tuhan.

3. Aliran Mu’tazilah
Aliran Mu’tazilah memandang manusia mempunyai daya besar dan bebas. Mu’tazilah dengan tegas menyatakan bahwa daya juga berasal dari manusia. Daya yang terdapat pada diri manusia adalah tempat terciptanya perbuatan. Aliran Mu’tazilah mengecam keras faham yang mengatakan bahwa Tuhanlah yang menciptakan perbuatan.

4. Aliran Asy’ariyah
Aliran Asy’ariyah menyatakan bahwa manusia ditempatkn pada posisi yang lemah ia di ibaratkan anak kecil yang tidak memiliki pilihan dalam hidupnya.Aliran ini lebih dekat dengan faham jabariyah dri pada dengn faham Mu’tazilah. Aliran Asy’ariyah berpendapaat bahwa manusia diciptakan Allah, sedangkn daya manussia tidak mempunyai efek untuk mewujudkannya. jadi, perbuatan disini adalah ciptaan Allah dan merupakan perolehan bagi manusia.

5. Aliran Maturidiyah
Perbedaan antara Maturidiyah Samarkand dan Maturidiyah Bukhara mengenai perbuatan manusia.Maturidiyah Samarkand adalah kehendak dan daya manusia dalam arti kata sebenarnya dan bukkan dalam arti kiasan.perbedaan dengan Mu’tazilah adalah bahwa daya untuk berbuat tidak di ciptakan sebelumnya tapi bersama dengan perbuatannya.
Maturidiyah Bukhari dalam banyak hal sependapat dengan Maturidiyah Samarkand.

B. Kalamullah
Pembahasan mengenai kalamullah (Perkataan Allah) menjadi pembicaraan yang menarik disebabkan oleh banyaknya pendapat aliran-aliran teologi dalam islam,misalnya apakah perkataan Allah itu qadim atau abadi sama dengan qadimnya Allah SWT sendiri, yang merupakan sumber dari perkataan tersebut.
Berikut ini akan dijelaskan dari aliran-aliran yang ada dalam teologi islam berkaitan dengan masalah kalamullah itu,juga dalil yang dikemukakan untuk menguatkan dalil mereka yang ternyata semuanya juga berdalil dalam Al-Qur’an itu sendiri, diantaranya:
1. Aliran Mu’tazilah
Aliran Mu’tazilah melihat Al-Qur’an sebagai suatu perkataan yang terdiri dari huruf dan suara, artinya disamakan dengan perkataan biasaa dikenal. Perkataan menyatakan pikiran yang ada pada dirinya,supaya diketahui orang lain. Jika Al-Qur’an terdiri dari kata-kata, sedang kata-kata itu baru, maka Al-Qur’an itu pun baru. Selain itu sifat kalam (Al-Qur’an) bukanlah sifat dzat, tetapi adalah salah satu sifat perbuatan(sifat aktifa) karena itu menurut mereka Al-Qur’an itu adalah makhluk. Artinya Tuhan mengadakan perkataan pada Jibril utusan-Nya.
Alasan yang dikemukakan Aliran Mu’tazilah adalah alasan berdasarkan pada Al-Qur’an atau syara’ dan alasan yang bersandar pada logika akal pemikiran.
Alasan syara’ adalah Al-Qur’an surah Az-Zukhruf. Sedangkan alasan dalam bentuk logika adalah sudah disepakati kaum muslimin bahwa apa yang dinamakan ”Al-Qur’an” adalaah kata-kata yang dapat di dengar dan di baca dan terdiri dari surat-surat, ayat-ayat, huruf-huruf tertentu. Sudah tentu Qur’an tersebut kalam yang menjadi salah satu sifat Tuhan.

2. Aliran Asy’ary
Aliran ini berkayinan bahwa Al-Qur’an  adalah makhluk, bahkan Asy’ary menyatakan tidak satupun bagian dari Al-Qur’an itu makhluk. Namun pendapat Imam Asy’ary oleh pengikutnya ternyata ada yang bertentangan pendapat.

3. Aliran Maturidy
Aliran ini searah dengan pendapat Aliran Asy’ary yakni Al-Qur’an bukanlah makhluk. Jadi tidak perlu dikomentari lebih panjang lagi.

4. Aliran Ibnu Rusyd
Menurut pengikut aliran Al-Qur’an yaitu perkataan Allah, adalah qadim akan tetapi perkataan yang menyalinnya adalah baru yang diadakan oleh Tuhan, bukan oleh manusia sendiri.

5. Ulama salaf
Pendapat ahlus sunnah tentang kalamullah, ahlussunnah berpendapat bahwa kalamullah adalah sifat dari sifat-sifat Allah dan Allah terus menerus disifati dengan sifat kalam/berbicara dengan huruf dan suara yang bisa didengar akan tetapi tidak serupa dengan suara makhluk. Berkata-kata dengan apa-apa yang Allah kehendaki dan kapan saja dia kehendaki.
Dalil atas adanya sifat ini adalah firman Allah SWT.
Wxßâur ôs% öNßg»oYóÁ|Ás% šøn=tã `ÏB ã@ö6s% Wxßâur öN©9 öNßgóÁÝÁø)tR šøn=tã 4 zN¯=x.ur ª!$# 4ÓyqãB $VJŠÎ=ò6s? ÇÊÏÍÈ  
Artinya:
“Dan Allah berbicara dengan Musa dengan pembicaraan.”
(Q.S An-Nisa:164)
Dalil bahwa berbicara dengan suara adalah firman-Nya.
çm»uZ÷ƒy»tRur `ÏB É=ÏR$y_ ÍqÜ9$# Ç`yJ÷ƒF{$# çm»uZö/§s%ur $|ÅgwU ÇÎËÈ  
Artinya:
“Dan kami menyeru Musa disisi bukit Thur sebelah kanan dan kami dekatkan dia kepada kami.” (Q.S Maryam:52)
                                                                                                             
Ucapan Ahlus Sunnah tentang Al-Qur’an.
Mereka berkata Al-Qur’an adalah kalamullah dan bukan Makhluk. Dari-Nya berasal kepada-Nyalah akan kembali.Dalil yang menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah adalah firman Allah SWT.
÷bÎ)ur Ótnr& z`ÏiB šúüÏ.ÎŽô³ßJø9$# x8u$yftFó$# çnöÅ_r'sù 4Ó®Lym yìyJó¡o zN»n=x. «!$# ¢OèO çmøóÎ=ö/r& ¼çmuZtBù'tB 4 y7Ï9ºsŒ öNåk¨Xr'Î/ ×Pöqs% žw šcqßJn=ôètƒ ÇÏÈ  
“Dan jika seseorang dari orang-orang musyrik ada yang meminta perlindungan kepadamu,maka berilah perlindungan sampai mereka mendengar kalamullah.(Q.S At-Taubah: 6)
žcÎ) ãNä3­/u ª!$# Ï%©!$# t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur Îû Ïp­GÅ 5Q$­ƒr& §NèO 3uqtGó$# n?tã ĸóyêø9$# ÓÅ´øóムŸ@ø©9$# u$pk¨]9$# ¼çmç7è=ôÜtƒ $ZWÏWym }§ôJ¤±9$#ur tyJs)ø9$#ur tPqàfZ9$#ur ¤Nºt¤|¡ãB ÿ¾Ín͐öDr'Î/ 3 Ÿwr& ã&s! ß,ù=sƒø:$# âöDF{$#ur 3 x8u$t6s? ª!$# >u tûüÏHs>»yèø9$# ÇÎÍÈ
Pada ayat di atas Allah membedakan antara perintah-Nya dengan ciptaan-Nya. Dan Al-Qur’an merupakan perintah Allah(Bukan ciptaan-Nya).
 !$uZøym÷rr&ur 4n<Î) #ÓyqãB ÷br& ÎŽó r& üÏŠ$t6ÏèÎ/ /ä3¯RÎ) tbqãèt7­FB ÇÎËÈ  
“Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu ruh dari perintah kami.”
(Q.S As Syura’:52)

Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu termasuk kalamullah dan kalamullah adalah salah satu sifat dari sifat-sifat Allah itu bukanlah makhluk.
Dan kepada-Nya lah akan kembali kepada Allah pada akhir zaman, akan diangkat dari mushaf-mushaf, dari dada-dada manusia sebagai pemuliaan baginya ketika manusia menjadikannya sebagi bahan olok-olok dan permainan.


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai berikut:
1.      Masalah perbuatan manusia bermula dari pembahasan sederhana yang di lakukan oleh kelompok Jabariyah dan kelompok Qadariyah di lanjutkan dengan pembahasan yang lebih mendalam dari aliran mu’tazilah. Asy’ariyah dan Maturidiyah. Awal masalah perbuatan manusia adalah keyakinan bahwa tuhan telah menciptakan alam semesta termasuk didalamnya yaitu manusia itu sendiri. Tuhan bersifat Maha Kuasa dan mempunyai kehendak yang bersifat mutlak.

2.      Pembahasan mengenai kalamullah (Perkataan Allah) menjadi pembicaraan yang menarik disebabkan oleh banyaknya pendapat aliran-aliran teologi dalam islam,misalnya apakah perkataan allah itu qadim atau abadi sama dengan qadimnya Allah SWT sendiri, yang merupakan sumber dari perkataan tersebut.
Berikut ini akan dijelaskan dari aliran-aliran yang ada dalam teologi islam berkaitan dengan masalah kalamullah itu,juga dalil yang dikemukakan untuk menguatkan dalil mereka yang ternyata semuanya juga berdalil dalam Al-Qur’an itu sendiri, diantaranya:

B.  Saran

Segala syukur kita haturkan kepada Dzat yang maha Agung yang telah memberikan kepada penulis sebuah inspirasi yang insya Allah bermanfaat sebagai bentuk kasih sayang Dzat maha Dahsyat kepada hambanya. Serta shalawat salam kepada Rasul-Nya yang dimuliakan sebagai pintu gerbang terbukanya segala ilmu dari Dzat pembuat ilmu.
Selanjutnya sebagai manusia yang pasti mempunyai salah dan lupa, penulis mengharapkan saran dan kritik dari saudara pembaca yang budiman guna kesempurnaan makalah ini dan makalah yang mendatang, serta untuk penyemangat bagi penulis khususnya dan teman-teman pembaca yang budiman umumnya.
            Demikian makalah ini penulis buat dengan inayah Allah.

 

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Amin, Falsafah Kalam, 1995, Pustaka Pelajar: Yogyakarta
Abdul Rozak, Rosihon Anwar, Ilmu kalam, 2001, CV. Pustaka Setia: Bandung
Google.com



















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I:  PENDAHULUAN
A.  Rumusan Masalah ............................................................................... 1
B.  Tujuan Penulisan ................................................................................. 1
C.  Manfaat Penulisan ............................................................................... 1

BAB II: PEMBAHASAN

A.  Perbuatan Manusia ..............................................................................

B.  Kalamullah ..........................................................................................

BAB III: PENUTUP

A.  Kesimpulan .........................................................................................

B.  Saran ...................................................................................................


DAFTAR PUSTAKA

Comments

Popular Posts